WLCOME TO OUR SCHOOL

SELAMAT DATANG DI SMK RANTI MULA KOTA BOGOR

slide

Monday, November 9, 2015

UCAPAN & PUISI HARI PAHLAWAN 2015

Kumpulan kata-kata mutiara dan puisi Hari Pahlawan 10 November 1945. Hari Pahlawan merupakan salah satu peristiwa penting bagi bangsa indonesia yang selalu diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya . Berbagai cara yang bisa dilakukan dalam memperingati jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa indonesia , salah satunya dengan Puisi yang berhubungan dengan Hari Pahlawan 10 November 1945 , atau dengan kata-kata mutiara yang berhubungan dengan hari pahlawan . Berikut ini kami akan menyajikan kata-kata mutiara dan puisi Hari Pahlawan tanggal 10 November 1945.

Makna Hari Pahlawan 10 November 2015
Seperti pepatah mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlwaan yang telah gugur di medan pertempuran. Di negeri ini Setiap tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan.Hal tersebut dimaksudkan untuk menghormati dan mengenang pertempuran besar yang terjadi di Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dengan ucapan, kata-kata mutiara, serta puisi-puisi yang bernafaskan nasionalisme, Sebagai generasi penerus bangsa kita juga bisa turut serta dalam memperingati dan merayakan Hari Pahlawan. Kita dapat mengenang dan menghargai jasa-jasa para Pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Dibawah ini beberapa contoh kata-kata mutiara dan puisi Hari Pahlawan:


Contoh kata ucapan dan kata mutiara Hari Pahlawan:
Selamat Hari Pahlawan,Perjuangan Belum Berakhir!
Rawe-rawe Rantas,Malang-malang Putung,Merdeka Atau Mati!
Perjuangan melawan penjajah memang sulit, namun perjuangan menghadapi dirimu sendiri adalah lebih sulit.
Darahmu tumpah di Tanah Pusaka,jiwamu mengawal tegaknya Indonesia, Engkau pahlawanku, engkau kusuma negaraku!
Jika rasa takut dalam kebaikan tidak hilang, maka yakinlah bahwa kemajuan hanyalah angan semata.
Contoh puisi Hari Pahlawan :
Di Balik Seruan Pahlawan
Oleh : Zshara Aurora
Kabut…
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung…
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral
Serbu…
Merdeka atau mati Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Engkau teruskan Menyebut Ayat-ayat suci
Engkau teriakkan semangat juang demi negri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk ibu pertiwi
Kini kau lihat…
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindunganya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi
Puisi untuk Pahlawanku
Demi negeri
Kau korbankan waktumu
Demi bangsa
Rela kau pertaruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu tantangan
Nampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negeri
Hari-harimu diwarnai
Pembunuhan, pembantaian
Dihiasi bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat
Runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangi
Basah di badan kering di badan
Kini menghantarkan Indonesia
Ke alam kemerdekaan
PAHLAWAN TAK DIKENAL
Oleh: Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda
Insiden Bendera
Aku sudah selesai menghitung pintu-pintu hotel yamato
(orang jepang menyebutnya hoteru yamato)
akan kujelaskan mengapa surabaya 19 september 1945 meledak
rakyat larut dalam kegembiraan atas kemerdekaan
tentara-tentara belanda memperkeruh dengan mengibarkan simbol ketamakannya
Sayap-sayap malaikat berdesir mengajak ribuan rakyat surabaya
bertempur dengan 20 tentara belanda
yang menaikkan bendera belanda di hoteru yamato
resimen soedirman memeperingatkan
“hei, meneer, turunkan itu bendera negeri
yang tak kukenal”
tentara londo kebo itu tak menggubris
membiarkan bendera aneh itu berkibar tak tahu diri
Sembilan belas tentara belanda itu terperosok ke mentalitas comberan
seorang bernama mr.prolegman
mati ditusuk pemuda surabaya
seorang pemuda dengan gagah berani
memanjat tiang bendera
merobek warna biru yang melecehkan bangsa indonesia
merah putih berkibar di langit yang bening
pekik “merdeka”
menggema ke seluruh kota surabaya!
SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH
Oleh: Taufiq Ismail
Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan berahun-tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ‘Selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang
Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN
Bambu Runcing
Mengapa kau bawa padaku
Moncong bayonet dan sangkur terhunus
Padahal aku hanya ingin merdeka
Dan membiarkan nyiur-nyiur derita
Musnah di tepian langit
Karena kau memaksaku
Bertahan atau mati
Dengan mengirim ratusan bom
Yang kau ledakkan di kepalaku
Terpaksa aku membela diri
Pesawat militermu jatuh
Ditusuk bambu runcing
Dan semangat perbudakanmu runtuh
Kandas di batu-batu cadas
Kota surabaya yang panas!
DI KAKI PATUNG PAHLAWAN
Masih terlihat wajah gigih sang patriot
berdiri tegar di persimpangan penjuru negeri
tak berdaya…
melihat ibu pertiwi susah
perjuangan para pahlawan dengan amunisi
Perjuangan seluruh rakyat tak takut mati
dan pada 10 November di tahun kelabu
penjajah lari dari Indonesia ku
Di kaki patung pahlawan
Pada mereka kami mengadu

No comments:

Post a Comment

Ayo! Tunjukan minat dan komentarmu untuk SMK Ranti Mula :-)